Sudah cukup
lama aku mengenalnya. Tapi tak pernah kutemukan lelaki yang lebih baik
darinya. Lelaki dengan sinar purnama di wajahnya. Ketampanan memancar
bersama dengan keindahan akhlaknya. Wanita mana yang bisa lupa? Atau
bisa berhenti mengenang dan menyebut namanya? Aku rasa tak ada.
Dialah lelaki dengan ketabahan teramat sangat bahkan di usianya yang sangat belia. Meninggal ayahnya saat ia dalam kandungan. Dan ibunya pergi untuk selamanya saat beliau masih sangat muda umurnya. Sang kakek tercinta-pun meninggalkannya saat ia berusia delapan tahun. Dialah yang menjadi kekasih Allah dan menyampaikan risalahNya untuk seluruh umat manusia. Tak ada letih yang ia rasa. Tak ada keluh dari bibirnya.
Terkisahlah saat perjalanan menuju sebuah daerah bernama Thaif. Tempat dimana ia akan menyampaikan kebenaran kepada para penduduknya. Ia berjalan kaki60 mil menuju tempat itu bersama pembantunya, Zaid bin Haritsah.Sepuluh hari lamanya ia di tempat itu untuk menyampaikan kebenaran, namun tak ada jawaban lain selain 'keluarlah dari tempat ini'. Bahkan penduduk negeri itu menghadangnya dengan lemparan batu dan ucapankotor, hingga bersimbahlah darah pada sandal beliau karena kakinya yang terluka. Sang pembantu yang setia tetap berdiri melindunginya hingga kepalanya pun terluka.
Dialah lelaki dengan ketabahan teramat sangat bahkan di usianya yang sangat belia. Meninggal ayahnya saat ia dalam kandungan. Dan ibunya pergi untuk selamanya saat beliau masih sangat muda umurnya. Sang kakek tercinta-pun meninggalkannya saat ia berusia delapan tahun. Dialah yang menjadi kekasih Allah dan menyampaikan risalahNya untuk seluruh umat manusia. Tak ada letih yang ia rasa. Tak ada keluh dari bibirnya.
Terkisahlah saat perjalanan menuju sebuah daerah bernama Thaif. Tempat dimana ia akan menyampaikan kebenaran kepada para penduduknya. Ia berjalan kaki60 mil menuju tempat itu bersama pembantunya, Zaid bin Haritsah.Sepuluh hari lamanya ia di tempat itu untuk menyampaikan kebenaran, namun tak ada jawaban lain selain 'keluarlah dari tempat ini'. Bahkan penduduk negeri itu menghadangnya dengan lemparan batu dan ucapankotor, hingga bersimbahlah darah pada sandal beliau karena kakinya yang terluka. Sang pembantu yang setia tetap berdiri melindunginya hingga kepalanya pun terluka.